Find Us On Social Media :

Innalillahi Wa Innaillaihi Rojiun, Pendaki Asal Solo Meninggal Dunia saat Melakukan Pendakian di Gunung Lawu, Diduga Akibat Kelelahan hingga Miliki Riwayat Penyakit Paling Mematikan di Dunia

By Novita, Selasa, 20 September 2022 | 09:45 WIB

Proses evakuasi Dedi Satrio warga Solo yang meninggal saat mendaki Gunung Lawu dan Kapolsek Plaosan, AKP Joko Yuwono

Grid.ID - Innalillahi wa innaillaihi rojiun, seorang pendaki asal Solo meninggal dunia saat melakukan pendakian di Gunung Lawu.

Kabar meninggalnya pendaki asal Solo di Gunung Lawu itu disebut lantaran kelelahan.

Tak hanya itu, rupanya pendaki asal Solo yang meninggal dunia di Gunung Lawu itu juga memiliki riwayat penyakit paling mematikan di dunia.

Kabar duka meninggalnya pendaki asal Solo di Gunung lawu tersebut sempat dikabarkan akun Instagram @mountnesia, pada (18/9/2022).

Dari keterangan postingan akun tersebut, pendaki yang bernama Dedi Satrio (41) itu mendaki Gunung Lawu bersama 16 rekannya dalam satu komunitas.

Warga asli Jebres, Solo, Jawa Tengah itu sempat beristirahat di Pos 3 Gunung Lawu via Cemoro Sewu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur Sebelum meninggal dunia, pada Minggu (18/9/2022).

Melansir dari laman TribunSolo, menurut Kapolsek Plaosan, AKP Joko Yawono, penyebab meninggalnya pendaki itu karena kelelahan.

"Hasil pemeriksaan medis, kondisi kesehatan kurang fit, diduga kelelahan," ucap Joko kepada TribunSolo.com, Minggu (18/9/2022) dikutip Grid.ID, pada Selasa (20/9/2022).

Joko mengatakan dapat laporan ada pendaki yang kelelahan sekitar pukul 09.00 WIB.

"Kami mendapatkan informasi sekira pukul 09.00 WIB, ada survivor yang masih pingsan dari pos III, dari kami berusaha naik dan sampai di sana sekira pukul 12.00 WIB," ungkap Joko.

Dalam proses evakuasi, tim sempat memberikan pertolongan pertama kepada korban setibanya di TKP tapi kondisi pendaki semakin menurun.

Baca Juga: Mendadak Pingsan, Pria Asal Solo Ini Dinyatakan Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Lawu

"Setelah dilakukan pertolongan, kondisi Kesehatan korban makin menurun. Kita berikan oksigen dan kita bawa turun dan dalam perjalanan turun korban dinyatakan meninggal dunia," terang Joko lagi.

Setelah dinyatakan meninggal dunia, pendaki tersebut langsung dibawa ke rumah duka.

Menurut penuturan adik sepupu Dedi, Deni K, saudaranya itu tidak pernah melakukan pendakian.

"Kalau naik gunung enggak pernah setahu saya," ucap Deni.

Selain itu, ia juga mempunyai riwayat penyakit paling mematikan di dunia, yaitu jantung.

"Punya riwayat jantung sejak 2008, tapi sudah lama enggak kumat," paparnya lagi.

Kabar duka yang menimpa dunia pendakian itu pun kembali menjadi sorotan.

Tak sedikit warganet yang turut mendoakan almarhum.

tik.an*** Innalillahiwainnailaihirojiun semoga Alm Husnul Khotimah dan disatukan bersama hamba-hamba yang sholeh di surganya Allah swt #aamiin

rioriuad*** RIP. Turut berduka cita untuk keluarga semoga diberikan kekuatan

Baca Juga: Video Detik-detik Terakhir Pendaki Gunung Lawu yang Ditemukan Tewas Bikin Merinding, Rela Telanjang Dada Demi Pungut Ranting Kayu hingga Kebingungan Bak Beri Isyarat

masback*** Inalillahi, tadi sempet bantu korban tapi, tuhan mempunyai kehendak lain, semoga keluarga yang di tinggalkan diberi ketabahan

viestav*** Mugi pinaringan pengampunan....husnul khotimah aamiin.

mas_m*** Inalillahi wa innailaihi rojiun... semoga Allah memberikan kemudahan perjalanan selanjutnya dan memberikan Ampunan Nya.. selamat jalan kawan....

(*)