Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Gempa mengguncang Kabupaten Cianjur pada pukul 13.21, Senin (21/11/2022).
Melansir Kompas.com, jumlah korban jiwa dalam bencana ini mencapai 271 jiwa.
Dari data yang dihimpun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada Rabu (23/11/2022) sore, tercatat dari 271 korban jiwa, 37 persennya merupakan anak-anak.
"Persentasenya sekitar 37 persen. Jadi memang banyak anak-anak, tapi kalau dilihat keseluruhan tetap banyak di luar anak-anak," kata Kepala BNPB Suharyanto.
"Ditemukan terakhir umur 6 tahun anak-anak, sudah hari kedua ternyata juga bisa selamat. Artinya dalam gempa ini atau bencana ini maut tidak melihat usia dan apa yang melekat pada diri seorang manusia," tuturnya.
Sementara itu korban luka-luka mencapai 2.043 orang dan jumlah warga mengungsi adalah 61.908 orang.
Dilansir Grid.ID dari TribunnewsBogor.com pada Jumat (25/11/2022), Asep (42) seorang sopir ambulan rumah zakat mengungkap detik-detik korban gempa Cianjur lolos dari maut.
Rekan sesama sopir yang mengendarai angkot sempat hampir ikut terseret longsor yang diakibatkan gempa.
Awalnya, sang sopir dan tiga penumpang lainnya tengah melakukan perjalanan dari Jalan Raya Cipanas-Puncak.
Untungnya sopir angkot itu nyaris ikut terbawa longsor jika ia tak berhasil menyelamatkan diri.
Namun, nasib baik masih dialami oleh sopir angkot itu karena mampu meloncat dari angkot tepat sebelum longsor menyeret angkotnya.
"Dia(sopir angkot) cerita tadi pagi ke saya bisa selamat karena loncat. Dia waktu gempa dan longsor sempat melihat dan langsung loncat," ungkap Asep.
Pada saat itu, sang sopir juga melompat bersama dengan 3 penumpang lainnya yang berada di dekat pintu.
Sayangnya hingga saat ini penumpang lainnya belum ditemukan keberadaannya.
"Jadi dia lagi narik angkot dari arah Cipanas. Kalau dia cerita, penumpangnya itu ada 13 orang," ujar Asep.
"Tiga orang yang ada di pinggir pintu loncat sama supir angkot. Nah sisanya itu masih dicari sampai sekarang," tambahnya.
"Kemarin waktu diangkat itu ada anak kecil balita lah ya itu meninggal dunia. Nah sekarang sisanya terus dicari," kata Bilal, relawan dari Wahana Muda Indonesia.
"Kalau hari ini baru ditemukan satu orang. Tapi, titiknya sudah kita ketahui," sambungnya.
(*)