Find Us On Social Media :

Ramadan 2023: Bacaan Niat, Takaran, dan Alokasi Fidyah

By Citra Widani, Senin, 13 Februari 2023 | 11:17 WIB

Ramadan 2023: Takaran, Niat, dan alokasi fidyah.

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ هٰذِهِ الْفِدْيَةَ عَنْ صَوْمِ رَمَضَانِ فُلَانِ بْنِ فُلَانٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

“Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan puasa Ramadhan untuk Fulan bin Fulan (disebutkan nama mayitnya), fardhu karena Allah”.

Baca Juga: Jelang Ramadan 2023, Simak 5 Kategori Orang yang Wajib Membayar Fidyah

- Niat fidyah karena terlambat mengqadha puasa Ramadhan

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ هٰذِهِ الْفِدْيَةَ عَنْ تَأْخِيْرِ قَضَاءِ صَوْمِ رَمَضَانَ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

“Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan keterlambatan mengqadha puasa Ramadhan, fardhu karena Allah”.

Niat fidyah ini boleh dibaca saat menyerahkannya kepada fakir/miskin, hendak menyerahkannya kepada penyalur, atau saat hendak memisahkan beras ke tempat-tempatnya. 

Takaran:

Takaran untuk fidyah adalah satu mud makanan pokok untuk 1 hari puasa yang ditinggalkan.

Mud apabila dikonversikan ke dalam hitungan gram berarti adalah 675 gram atau 6,75 ons.

Karena di Indonesia makanan pokoknya adalah nasi, maka beras biasanya digunakan untuk membayar fidyah.

Alokasi: