Find Us On Social Media :

Kisah Mantan Agen Intelijen CIA yang Mencuri Data Pembelian Senjata Strategis Indonesia dari Rusia

By Seto Ajinugroho, Senin, 18 Juni 2018 | 10:22 WIB

CIA

Tentunya dengan pembelian besar-besaran itu membuat pihak barat khawatir bukan kepalang karena Soviet memasok persenjataan kelas satu ke Indonesia demi menjungkalkan Belanda di Irian Barat.

Menurut media Rusia Vzglyad, Barnett dan CIA berhasil menyuap beberapa pejabat Indonesia untuk bekerjasama dengannya agar membocorkan jenis senjata apa saja yang dipasok Soviet ke Indonesia.

Data pembelian senjata yang bocor ini kemudian dikirim ke kantor pusat CIA di Langley, Virginia.

BACA : Duel Udara Menegangkan F-16 TNI AU Saat Mencegat F-18 US Navy di Langit Bawean

Isian data pembelian senjata Indonesia itu amat penting bagi Amerika Serikat.

Bagaimana tidak, didalamnya termuat jenis data dan teknis senjata macam misil anti serangan udara SA-2 Guideline milik Indonesia, Pembom Tupolev TU-16, MiG 21, rudal Styx, rudal AS Kennel 1, KRI Irian hingga kemampuan kapal selam Whiskey class TNI AL pun tak luput dari pantauan Barnett.

Semua data intelijen kompilt mulai dari kemampuan senjata, buku manual pengoperasian, bentuk dan harganya.

Data ini menjadi amat vital bagi Amerika Serikat yang kala itu terlibat dalam perang Vietnam lantaran senjata lawan mereka, Vietnam Utara juga dipasok oleh Soviet sehingga senjata yang dimiliki Indonesia dan Vietnam Utara identik.

"Informasi mengenai persenjataan ini, tidak pernah tersedia dari sumber lain" kata jaksa Departemen Kehakiman AS, George G.Matava yang menuntut Barnett karena menjadi agen intelijen ganda.

"Lebih dari yang diperkirakan AS sebelumnya dan informasi itu sangat berharga karena dapat menyelamatkan ribuan nyawa tentara kami di Vietnam" tambah Matava.

Data-data tersebut kemudian diolah oleh CIA dan menyarankan Belanda agar jangan berperang melawan Indonesia demi mempertahankan Irian Barat karena bisa berakibat buruk.

Walaupun sepak terjang Barnett melakukan aksi mata-matanya terbilang mulus tapi berujung sial.