Find Us On Social Media :

Jelang Comeback Love Yourself: Answer, BTS Rilis Catatan Harian dari The Most Beautiful Moment In Life!

By Septi Nugrahaini Rahmawati, Selasa, 7 Agustus 2018 | 09:08 WIB

BTS

'Hyung, cobalah sedikit lagi. Cobalah untuk mengingat apa yang terjadi di sini.'

Aku menghempaskan tangannya dan berbalik. Kami sudah berjalan melewati panas selama beberapa jam. Aku benar-benar lelah.

Orang lain menatapku seperti tidak tahu apa yang harus dikatakan. Memori. Memori yang Taehyung bicarakan hanya sebuah kata tanpa arti untukku.

Mengatakan kalau aku melakukannya, mengatakan bahwa hal-hal itu terjadi padaku, mengatakan kalau kami melakukan sesuatu bersama.

Mungkin itu benar. Bahkan terlihat sangat benar. Tapi memori bukan tentang yang harus dipahami atau diterima. Bukan tentang pengalaman yang kamu dengar dan mengerti. Tapi harus lebih dalam mengakar di dalam hatimu, pikiranmu, dan jiwamu.

Tapi untukku, satu-satunya memori yang ada di tempat itu adalah hal buruk. Hal yang meyakitkanku, itu yang membuatku ingin keluar.

Perselisihan terjadi antara diriku dan Taehyung setelah aku mengatakan aku ingin kembali dan Taehyung mencoba untuk menghentikanku. Tapi kami berdua sama-sama kelelahan.

Memukul, menghindar, dan menahan terasa lebih lambat dan berat seperti berlangsung di dalam cairan yang kental yang panas. Dalam sekejap, kaki kami terjerat. Aku bertanya-tanya apakah pundakku menabrak dinding dan di saat berikutnya aku kehilangan keseimbangan dan tersandung.

Awalnya, aku tidak tahu apa yang terjadi. Karena debu yang tebal, aku tidak bisa membuka mata atau bernapas. Aku mulai batuk. 'Apakah kamu baik-baik saja?' Saat seseorang bicara, aku sadar kalau aku terjatuh di lantai.

Saat aku bangun, aku menyadari sesuatu yang ku pikir adalah tembok telah runtuh. Kami menghabiskan banyak waktu di sini. Seseorang berkata, 'Tidak ada yang membayangkan akan ada tempat di luar dinding.'

Tapi apa itu? Saat debut telah mengendap, kami melihat ada sebuah lemari di ruang kosong.

Namjoon membuka pintu lemari. Aku maju ke depan. Ada sebuah catatan di dalamnya. Namjoon mengambil catatan itu dan kembali ke halaman awal. Aku berhenti bernapas untuk sesaat.