Find Us On Social Media :

Ucapan Terakhir Ade Irma Suryani Sebelum Hembuskan Nafas Terakhir Pada Peristiwa G30S/PKI

By Seto Ajinugroho, Senin, 1 Oktober 2018 | 11:16 WIB

Ade Irma Suryani

Grid.ID - Salah satu anak AH Nasution, Ade Irma Suryani merupakan korban salah sasaran dalam peristiwa G30S/PKI tahun 1965.

Irma tewas setelah timah panas dari pasukan Tjakrabirawa mengenai punggungnya.

Baca Juga : Tiru Gaya Sporty Valerie Thomas dengan Sport Bra di Bawah 180 Ribu Rupiah

Dikutip dari Tribunstyle, Senin (1/10) kakak dari Ade Irma, Hendrianti Sahara Nasution yang menjadi saksi mata menceritakan detik-detik berdarah yang merenggut nyawa adiknya itu.

Dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh TV One, Hendrianti berujar jika adiknya tewas karena ditembak oleh personil Tjakrabirawa dari jarak dekat.

Baca Juga : Contek Gaya Chic Prilly Latuconsina dengan Outfit Mulai 99 Ribu Rupiah

Awalnya Jenderal Nasution dan istrinya, Johanna Sunarti Nasution terbangun dari tidurnya pada pukul 3.30 WIB dini hari.

Rupanya ada sekelompok orang bersenjata mendatangi rumah mereka di Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Juga : Kisah Putra DN Aidit yang Rumahnya Dijarah Setelah Peristiwa G30S/PKI

Orang-orang bersenjata itu ternyata dari pasukan pengawal presiden Tjakrabirawa.

"Pukul 3.30 pagi, ibu saya dan ayah terbangun gara-gara nyamuk. Terdengar pintu digerebek, ibu saya melihat pasukan Cakrabirawa masuk," kata Hendrianti.

Johanna yang tahu jika pasukan Tjakrabirawa sudah memasuki rumah lantas menutup pintu kamarnya.

Baca Juga : Rekomendasi 7 Produk Eyeshadow Pen di Bawah Harga 170 Ribu Rupiah

"Itu yang mau membunuh kamu sudah datang," kata Johanna kepada suaminya.

"Lalu bapak (AH Nasution) bangun dan bilang biar saya hadapi, tapi ibu bilang jangan," kata Hendrianti.

Belum juga rasa kaget hilang, sekonyong-konyong pasukan Tjakrabirawa langsung memberondong pintu kamar tempat Nasution, Irma dan istrinya tidur.

Baca Juga : Huda Beauty Akan Luncurkan Produk Concealer dengan 20 Varian Warna!

Nasution kena tembakan pasukan Tjakrabirawa tapi masih bisa bergerak dan melompati pagar menuju Kedubes Irak yang persis disamping rumahnya.

Lantas, Johanna berusaha menahan pintu kamar agar pasukan Tjakrabirawa tak bisa masuk.

Yang dipikirkan saat itu keselamatan Ade Irma Suryani, bocah kecil tersebut kemudian diserahkan kepada adik ipar Johanna.

Baca Juga : Seperti Kawanan Semut, Ini Visual Citra Satelit Titik Gempa di Indonesia Selama Tahun 1973-2013