Find Us On Social Media :

Ucapan Terakhir Ade Irma Suryani Sebelum Hembuskan Nafas Terakhir Pada Peristiwa G30S/PKI

By Seto Ajinugroho, Senin, 1 Oktober 2018 | 11:16 WIB

Ade Irma Suryani

Ia bahkan nekat melompat dari jendela yang tingginya 2 meter untuk menyelamatkan diri.

"Sampai tulang kaki saya patah yang saya rasakan sakitnya sampai sekarang, paha kaki saya yang kanan penuh dengan pen penyambung tulang," ucapnya.

Hendrianti kemudian berjalan terpincang-pincang menuju ke kamar ajudan Nasution, Lettu Czi Pierre Tendean.

Pierre Tendean yang mendapati hal tersebut lantas menyuruh Hendrianti sembunyi di kamarnya dan memberi tahu jika keselamatan keluarganya sedang diujung tanduk.

"Tak berapa lama terjadi ribut-ribut di ruang jaga dan ajudan Pak Nas Lettu Czi Pierre Tendean diculik. Sampai pagi saya bersembunyi," katanya.

Pagi harinya, Johanna kemudian mencari Hendrianti sembari menggendong Ade Irma yang terluka.

Setelah menemukannya, Ade Irma segera dilarikan ke RSPAD untuk mendapat perawatan medis.

Ade Irma menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru beberapa kali.

Hendrianti menangis sejadi-jadinya melihat keadaan sang adik.

"Adik saya bilang, 'Kakak jangan nangis, adik sehat'," katanya.

Dalam keadaan kritis, Ade Irma masih sempat menanyakan soal ayahnya.

"Adik tanya ke ibu saya, 'Kenapa ayah mau dibunuh mama?"

Kata-kata tersebut rupanya menjadi ucapan terakhir Ade Irma sebelum menghembuskan meninggal.

"Tanggal 6 Oktober adik saya dipanggil Allah. Saya sebagai manusia sudah memaafkan mereka tapi peritiwa ini tidak boleh dilupakan," pungkasnya.(*)