Find Us On Social Media :

5 Fakta Miftahul Jannah, Atlet Judo Indonesia yang Didiskualifikasi dari Asian Para Games 2018

By Septiyanti Dwi Cahyani, Selasa, 9 Oktober 2018 | 14:31 WIB

PEJUDO asal Aceh, Miftahul Jannah meninggalkan arena usai didiskualifikasi dari Asian Para Games 2018 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Senin Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Bukan Diskriminasi Hijab, Ini Alasan Miftahul Jannah Didiskualifikasi dari Asian Para Games 2018

Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani

Grid.ID - Saat ini, ajang pertandingan olahraga Asian Para Games 2018 sedang berlangsung di Indonesia.

Dikutip dari Tribunnews (9/10/2018), Indonesia menempati urutan keenam dalam klasemen perolehan medali emas sementara Asian Para Games 2018 di hari keempat.

Sebelumnya, Indonesia sempat masuk lima bear bahkan tiga besar di bawah Chinda dan Jepang.

Namun untuk sementara posisi Indonesia tergeser oleh Korea dan Iran yang berhasil maju ke papan lima teratas.

Selama berjalannya pertandingan Asian Para Games, tentu ada berbagai cerita menarik tentang para atlet.

Salah satunya adalah kisah Miftahul Jannah, atlet tuna netra yang akan mewakili Indonesia di cabang olahraga Judo Asian Para Games 2018.

Namun sayangnya, karena suatu hal Miftahul Jannah akhirnya didiskualifikasi dari pertandingan ini.

Baca Juga : Simak yuk Jadwal Pertandingan Asian Para Games 9 Oktober 2018

Melansir dari beberapa sumber, Grid.ID telah merangkum beberapa fakta terkait didiskualifikasinya Miftahul Jannah dari Asian Para Games 2018.

Langsung simak di sini ya ...

1. Atlet asal Aceh

Miftahul Jannah merupakan atlet Blind Judo asal Aceh, Indonesia.

Ia menjadi perwakilan Indonesia di cabang olahraga judo kelas 52 kg Asian Para Games 2018.

Miftahul Jannah sempat dikabarkan didiskualifikasi dari Asian Games lantaran dirinya tak mau melepaskan hijab yang membungkus kepalanya, sebagaimana dikutip Grid.ID dari laman BolaSport.com (9/10/2018).

2. Jadi Trending Topic di Twitter

Baca Juga : Berhasil Tambah 10 Medali, Barikut Peringkat Sementara Indonesia di Asian Para Games 2018

Mengutip dari Tribun Jateng (9/10/2018), Kabar soal Miftahul Jannah, atlet Judo asal Indonesia yang batal bertanding di Asian Para Games rupanya sempat jadi Trending Topic di situs jejaring sosial, Twitter pada Senin (8/10/2018).

Berdasarkan pantauan dari Serambinews.com, tagar #miftahuljannah menduduki posisi kedua setelah tagar #openingasianparagames2018 di laman Twitter.

Dalam daftar itu, Miftahul Jannah mendapat lebih dari lima ribu cuitan.

3. Didiskuilifikasi bukan karena diskriminasi hijab

Ternyata, yang menjadi penyebab didiskualifikasinya Miftahul Jannah dari Asian Para Games 2018 bukan karena adanya diskriminasi hijab.

Seperti yang dilansir dari laman Serambinews (9/10/2018), Ahmad Bahar, penanggung jawab Judo Asian Para Games 2018, menjelaskan bahwa ternyata memang ada aturan di Judo yang tak memperbolehkan atletnya mengenakan hijab.

"Dia mendapatkan diskualifikasi dari wasit karena ada aturan wasit dan aturan tingkat internasional di Federasi Olahraga Buta Internasional (IBSA) bahwa pemain tak boleh menggunakan hijab dan wajib melepas saat bertanding", kata Bahar menjelaskan.

Baca Juga : Untuk Promosikan Asian Para Games 2018, Kemenpora dan Inapgoc Butuh Izin dari Gubernur DKI Jakarta

Bahar juga menuturkan jika aturan tersebut dibuat bukan untuk mendiskriminasikan kaum wanita muslim untuk mengikuti kejuaraan.

Melainkan ada risiko besar yang mungkin terjadi jika atlet wanita tetap mengenakan hijab ketika berlaga.

"Hal yang perlu ditekankan adalah juri bukan tidak memperbolehkan kaum muslim untuk ikut pertandingan.

Aturan internasional mulai 2012, setiap atlet yang bertanding pada cabang judo tidak boleh berjilbab karena dalam pertandingan judo ada teknik dan jilbab akan mengganggu", lanjutnya.

4. Pelatih Miftahul Jannah tidak tahu ada aturan larangan berjilbab

Ketua Umum Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia, Senny Marbun, mengatakan bahwa pelatih judo atlet disabilitas Indonesia tidak mengetahui adanya larangan penggunaan jilbab di kompetisi internasional seperti Asian Para Games 2018.

Dilansir dari Kompas.com (8/10/2018), Senny Marbun menjelaskan jika para pelatih judo sebenarnya sudah diberitahu tentang aturan itu.

Baca Juga : Mengenal Elih, Atlet Anggar Kursi Roda Asal Jawa Barat yang Akan Bertanding di Ajang Asian Para Games 2018

Namun, soal aturan larangan berjilbab itu kemungkinan belum dimengerti karena terkendala bahasa.

"Pelatih judo kami tidak dapat berbahasa Inggris dan tidak tahu aturan larangan berjilbab ketika ada rapat delegasi teknis dari Komite Paralimpiade Asia", ujar Senny.

"Dia juga tidak meminta tolong kepada sesama pelatih untuk menerjemahkan aturan itu.

Prinsipnya dalam olahraga tidak ada diskriminasi", imbuhnya.

Senny juga meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia karena NPC juga turut bertanggung jawab sehingga Miftahul Jannah didiskualifikasi.

"Kami berharap kejadian ini tidak terulang lagi pada kejuaraan-kejuaraan internasional berikutnya seperti ASEAN Para Games 2019 dan Paralimpiade Tokyo 2020", ujar Senny.

"Saya akui NPC juga bersalah karena regulasi pertandingan judo itu sudah ada sejak lama dan kami tidak mengonfirmasi itu kepada pelatih dan atlet", kata Senny menambahkan.

Baca Juga : Cerita Raffi Ahmad Bisa Terlibat dalam Pembukaan Asian Para Games 2018

5. Pesan Miftahul Jannah

Pada Selasa (9/10/2018), Menpora Imam Nahrawi mengunggah dua video di akun Instagramnya @nahrawi_imam.

Pada video pertama, Imam Nahrawi terlihat meminta pendapat Miftah soal peristiwa yang baru saja ia alami.

Dalam video itu, Miftah mengakui jika dirinya memang melanggar aturan dalam pertandingan judo di Asian Para Games 2018.

"Tadi peristiwanya Miftah melanggar aturan tapi mempertahankan prinsip", ujarnya saat ditanyai oleh Menpora Imam Nahrawi.

Sementara di video kedua, Miftah diminta untuk menyampaikan pesan-pesan kepada para atlet lainnya di Asian Para Games 2018.

Miftah berpesan agar para masyarakat mendukung Asian Para Games 2018.

Baca Juga : Kisah Mantan Pebalap M Fadli, Kehilangan Kaki Namun Kini Sumbang Medali di Asian Para Games 2018

Miftah juga berpesan agar para atlet Indonesia meraih medali sebanyak-banyaknya.

"Untuk semuanya kalau bisa mendukung penuh untuk Asian Para Games, buat temen-temen jadilah kebanggaan buat Indonesia, raihlah medali sebanyak-banyaknya", tutur Miftah. (*)