Mengutip dari Mayo Clinic via PARAPUAN, ada berbagai jenis kolesterol, berdasarkan apa yang dibawa lipoprotein. Yaitu:
- Lipoprotein densitas rendah (LDL). LDL , kolesterol "jahat", mengangkut partikel kolesterol ke seluruh tubuh. Kolesterol LDL menumpuk di dinding arteri, membuatnya keras dan sempit.
- Lipoprotein densitas tinggi (HDL). HDL , kolesterol "baik", mengambil kelebihan kolesterol dan membawanya kembali ke hati.
Profil lipid juga biasanya mengukur trigliserida, sejenis lemak dalam darah. Memiliki kadar trigliserida yang tinggi juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Faktor-faktor yang dapat kamu kendalikan, seperti tidak aktif, obesitas, dan pola makan yang tidak sehat, berkontribusi pada kadar kolesterol dan trigliserida yang berbahaya.
Faktor-faktor di luar kendalimu mungkin juga berperan. Misalnya, susunan genetik mungkin membuat tubuhmu lebih sulit untuk menghilangkan kolesterol LDL dari darah atau memecahnya di hati.
Kondisi medis yang dapat menyebabkan kadar kolesterol tidak sehat meliputi:
- Penyakit ginjal kronis
- Diabetes
- HIV/AIDS
- Hipotiroidisme
- Lupus
Kadar kolesterol juga dapat diperburuk oleh beberapa jenis obat yang mungkin kamu konsumsi untuk masalah kesehatan lainnya, seperti:
- Jerawat
- Kanker
- Tekanan darah tinggi
- HIV/AIDS
- Irama jantung tidak teratur
- Transplantasi organ
Gejala Kolesterol Tinggi
Baca Juga: Rutin Olahraga dan 4 Tips Ampuh untuk Menurunkan Kolesterol
Mengutip dari Healthline, kolesterol tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala apapun.
Dalam kebanyakan kasus, itu hanya menyebabkan peristiwa darurat. Misalnya, serangan jantung atau stroke dapat terjadi akibat kerusakan yang disebabkan oleh kolesterol tinggi.
Peristiwa ini biasanya tidak terjadi sampai kolesterol tinggi mengarah pada pembentukan plak di arteri.
Plak dapat mempersempit arteri sehingga lebih sedikit darah yang dapat melewatinya. Pembentukan plak mengubah susunan lapisan arteri. Ini dapat menyebabkan komplikasi serius.