"Untuk bertahan hidup, saya pernah jualan DVD bajakan, jualan tokek, pernah jadi guru privat juga," tutur Ala dalam video YouTube berjudul "Alamanda Shantika: Teknologi Perlu Hati Nurani | Endgame S2E04".
Baca Juga: Catat! Ini Pentingnya Keluarkan Potensi Kemajuan Diri dan Lingkungan
Tujuh tahun kuliah di dua jurusan, tahun 2009 Ala mendapat permintaan dari temannya untuk membuatkan website dan terus berlanjut hingga banyak orang mempercayai dirinya.
Seiring berjalannya waktu, di umur 21 tahun Ala sudah bisa menghasilkan uang dan mampu mengembalikan ekonomi keluarganya yang sempat goyah.
Namun di titik yang sama, Ala merasa ada yang kurang dalam dirinya dan ia membutuhkan mentor untuk jadi pembimbing.
Ala pun banting stir dan memilih untuk memulai karirnya lagi dari nol.
Di tahun 2012, Ala memulai karirnya sebagai Head of Technology dan UI/UX di BerryBenka, kemudian ia juga sempat bekerja di KartuKu.
Baca Juga: Kenalan dengan Bonang Matheba. Influencer Afrika Selatan Inspiratif!
Di KartuKu, Ala bertemu dengan Nadiem Makarim yang mengajaknya untuk membuat Gojek dan ia pun mengaamiininya pada tahun 2014.
Tak butuh lama, setelah menjadi freelance consultant di Gojek, Ala pun mendapatkan tawaran untuk menjadi Vice Precident of Product pada Mei 2015.
Kemudian di Mei 2016 hingga September 2016, Ala diberikan amanah sebagai Vice President, People’s Journey - People and Culture di Gojek.
Berhasil mengubah perilaku masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dengan aplikasi buatannya, Gojek, di penghujung 2016 Ala pun memutuskan hengkang dari Gojek.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Ratu Monita |
Editor | : | Linda Fitria |
KOMENTAR