Parapuan.co - Hati-hatilah jika Kawan Puan kurang tidur tapi malah memaksakan untuk olahraga. Niatnya demi kesehatan, tapi itu bisa membahayakan.
Salah satu hal yang kurang tepat adalah berolahraga dalam kondisi kurang tidur. Bukan apa-apa, ternyata perilaku ini bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Melansir dari Tabloid Nova Edisi 1670, penelitian dari University of Warwick menyebutkan dampak buruk jika tidur kurang dari enam jam dan tetap berolahraga.
Baca Juga: Penerima Vaksin dan Penyintas Alami Reinfeksi Covid? Ini Kata Ahli!
Ternyata, risiko terkena penyakit jantung atau terkena kematian mendadak yang berkaitan dengan serangan jantung bisa meningkat hingga 50 persen.
Mengutip dari Medical Daily, U.S. National Institutes of Health (NIH), kekurangan tidur dan gangguan tidur tertentu seperti sleep apnea meningkatkan risiko penyakit jantung.
Selaras dengan kedua penelitian di atas, hal yang sama juga dikemukakan oleh dr. Andreas Prasadja, RSPGT., dari Snoring & Sleep Disorder Clinic, RS Mitra Kemayoran, Jakarta.
Menurutnya, ketika seseorang kurang tidur, akan berdampak buruk bagi tubuh yang mengarah pada munculnya peradangan pada tubuh dan mencetuskan penyakit kronis.
"Pada tubuh wanita yang langsing, dietnya bagus dan dijaga, olahraganya rutin, tapi dia mendurasikan tidurnya kurang dari tujuh jam maka memiliki risiko 36 persen kanker payudara.
Ini penelitian di Inggris. Nah, kalau kurang dari tujuh jam untuk laki-laki bisa menyebabkan prostat, ke jantung dan berpengaruh pada tekanan darah," ujar dr. Andreas.
Baca Juga: Penting Dilakukan! Ini Cara Menghitung dan Mencatat Siklus Menstruasi
Daripada Kawan Puan memaksakan diri padahal kurang tidur, lebih baik memulihkan diri dengan beristirahat. Karena baiknya kita berolahraga saat kondisi tubuh fit.
Lagipula, rasanya kurang bijak memaksakan tubuh untuk berolahraga padahal tubuh sedang dalam kondisi yang lemah karena habis begadang dan kurang tidur.
Paling tidak Kawan Puan bisa mencoba mengatur waktu agar mendapatkan waktu tidur yang ideal, yakni 7 sampai 9 jam dalam sehari.
Menurut dr. Andreas, terdapat yang namanya segitiga kesehatan dalam tubuh setiap orang.
Kolaborasi antara nutrisi dan olahraga sebagai kaki, serta tidur sebagai dasar dua kaki tersebut. Jika, ada salah satu yang kurang maka bisa jadi masalah.
"Tanpa tidur yang sehat, dua-duanya nonsense, enggak bisa. Mau olahraga kayak apa pun kalau tidurnya enggak sehat, malah jadi penyakit," pungkasnya.
Baca Juga: Tak Selalu 8 Gelas Sehari, Berapa Banyak Air yang Dibutuhkan Tubuh?
Dr. Andreas menegaskan, tidur adalah modal dasar dan utama untuk membangun kualitas hidup manusia. Mulai dari kemampuan mental, emosional, kesehatan, dan produktivitas.
Maka itu, lebih baik Kawan Puan tidur lebih dulu jika memang merasa kurang dan badan lelah daripada memaksakan diri olahraga dan malah memancing penyakit. (*)
Penulis | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
Editor | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
KOMENTAR