Parapuan.co - Selain Hari Anak Internasional, tanggal 1 Juni juga diperingati sebagai Hari Susu Sedunia.
Susu merupakan konsumsi global yang bisa dinikmati berbagai usia.
Hari Susu Sedunia diperingati untuk mengakui pentingnya susu sebagai makanan global dan merayakan sektor susu.
Bukan hanya rasanya yang enak dan bisa diolah jadi berbagai minuman dan masakan, susu juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, terutama untuk anak-anak.
Baik untuk kesehatan anak, memberikan susu pada si kecil tak bisa sembarangan lo, Kawan Puan.
Mengutip dari Verywell Family, berikut ini tips memilih susu yang tepat untuk anak sesuai usianya.
Bayi
Susu sapi tidak cocok untuk bayi karena tidak memberikan cukup nutrisi penting tertentu. Sebelum usia 12 bulan, bayi Kawan Puan harus menyusui atau minum susu formula yang diperkaya zat besi.
Susu sapi sulit dicerna oleh bayi karena mengandung protein dan mineral yang dapat membuat ginjal stres. Pada beberapa bayi, susu bahkan dapat menyebabkan anemia defisiensi besi.
Baca Juga: Dokter Gizi Ungkap Pentingnya Minum Susu untuk Amunisi Nutrisi
Anak di atas 1 tahun
Setelah anak berusia satu tahun, kamu dapat memperkenalkan susu utuh atau susu rendah lemak (2%).
Berapa banyak susu yang ditawarkan harus didiskusikan dengan dokter anak. Jumlahnya akan memperhitungkan berapa banyak makanan padat yang dimakan anak.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bahwa anak-anak antara usia 12 dan 24 bulan mengkonsumsi tidak lebih dari 2 sampai 3 cangkir susu per hari.
Alasan di balik batasan tersebut adalah bahwa terlalu banyak susu dalam makanan anak dapat membuat mereka kenyang dan membuat mereka tidak merasa cukup lapar untuk konsumsi berbagai makanan padat lainnya.
Rekomendasi Susu
Anak -anak usia 2 hingga 3 tahun : sekitar 2 cangkir susu (atau dairy product yang setara) per hari
Anak -anak usia 4 hingga 8 tahun : sekitar 2 1/2 cangkir susu (atau dairy product yang setara) per hari
Baca Juga: Dokter Gizi Ungkap Manfaat Konsumsi Susu Kurma saat Sahur dan Berbuka
Susu Rendah Lemak vs Susu Utuh
Beberapa keluarga memilih untuk mengalihkan anaknya ke susu rendah lemak setelah usia 2 tahun. Ini adalah keputusan yang harus didiskusikan dengan dokter anak.
Kamu harus mempertimbangkan preferensi anak (dan keluarga), serta mempertimbangkan makanan apa yang membentuk sisa makanan khas anak.
Jika anak tidak mendapatkan banyak lemak dari bagian lain dari makanan mereka, maka Kawan Puan mungkin ingin terus mememberikan mereka susu murni.
Ingatlah bahwa pada saat seorang anak berusia 4 hingga 5 tahun, mereka harus mendapatkan sekitar sepertiga kalori mereka dari lemak. Jika anak tidak mencapai target ini, tetap mengonsumsi susu murni adalah salah satu cara untuk meningkatkan asupan lemak mereka.
Jika anak lebih suka susu murni (dan sebaliknya tidak akan minum susu apa pun), kamu mungkin ingin terus menawarkan susu murni untuk memastikan mereka mendapatkan nutrisi.
Aspek lain dari susu yang perlu dipertimbangkan adalah apa yang digunakan anggota keluarga lainnya, karena mungkin tidak masuk akal atau praktis untuk membeli beberapa jenis susu yang berbeda.
Misalnya, jika keluarga minum susu rendah lemak, kamu mungkin perlu mengalihkan anak ke apa yang digunakan anggota rumah tangga lainnya.
Ini bisa menjadi perubahan besar untuk beralih dari susu murni ke susu rendah lemak. Jika anak lebih suka susu murni, tetapi tidak mungkin untuk terus memberikannya karena alasan kesehatan atau preferensi keluarga, cobalah beralih ke susu rendah lemak sebagai perubahan yang lebih bertahap.
Baca Juga: Apa Bedanya dengan Susu Biasa? Dokter Ungkap Manfaat Susu Sapi A2
Untuk memudahkan transisi bagi anak, cobalah beralih dari susu murni ke susu 2% terlebih dahulu, lalu transisikan ke susu 1%.
Memulai proses lebih awal dapat membantu memudahkan transisi ke susu rendah lemak. Anak usia 2 tahun yang sangat suka minum susu mungkin akan lebih menerima susu rendah lemak daripada anak usia sekolah.
Jenis susu apa yang diberikan kepada anak Anda tergantung pada banyak faktor: preferensi, kebutuhan nutrisi, ketersediaan.
Jika mereka tidak menyukai susu sapi cair, makanan susu lainnya seperti kefir, yogurt, dan keju dapat dimasukkan ke dalam makanan dan camilan anak.
Susu juga dapat digunakan dalam hal-hal seperti smoothie dan sup krim untuk menambah nutrisi.
(*)
Source | : | Verywell Family |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
KOMENTAR