Namun tampaknya etos dagang orang Jawa tidak seulet orang Tionghoa.
Toko bakpia di daerah Tamansari tidak bertahan lama, banyak toko yang tutup, sehingga industri bakpia di wilayah itu terpuruk dan tak meninggalkan sisa.
Karena banyaknya warga Pathuk yang membuat usaha, maka kawasan tersebut dikenal sebagai sentral pembuatan dan penjualan bakpia yang paling terkenal di Yogyakarta.
Kemasannya pun tampil dengan kemasan baru dan merek dagang sesuai dengan nomor rumah seperti 75,55,25 dan lainnya.
Kemudian diikuti munculnya bakpia-bakpia dengan inovasi yang berbeda.
Demikian pesatnya perkembangan “kue oleh-oleh” itu hingga mencapai booming sekitar tahun 1992 sampai sekarang sehingga menjadi ikon wisata kota Yogyakarta dalam hal pusat oleh-oleh khas kota Yogyakarta.
Setelah mengatahui bagaiman kepopuleran dan sejarah bakpia pathuk.
Kamu juga bisa membuatnya di rumah sendiri.
Namun sebelum itu, kamu harus tahu karena ada rahasia tersendiri agar membuat bakpia seenak dan selezat bakpia pathuk.
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |