"Sekarang ini orang memang memakai masker. Tapi giliran ngobrol, buka deh. Sama saja bohong. Sekarang pakai maskernya malah di dagu, enggak ada yang di mulut," tukasnya.
Lebih lanjut, menurut Epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono, sempat menyampaikan hal senada ketika awal klaster perkantoran merebak di Jakarta.
"Kuncinya waspada. Jangan terlalu lama di kantor, jangan terlalu lama ngobrol di kantor. Pakai masker saat ngobrol. Ngobrol pun jarak jauh saja," tegas Pandu.
"Orang itu seringkali begitu masuk kantor, bertemu dengan temannya, mereka melepas masker. Padahal tidak tahu kan mereka rumahnya di mana-mana saja," imbuhnya.
Pandu berujar, tak sedikit orang yang lengah ketika jam istirahat dan melepas maskernya.
Di meja makan kantin, misalnya, saat semua orang makan, tak ada yang mengenakan masker.
Namun, meski tanpa masker, rekan semeja yang jaraknya berdekatan justru saling berbincang.
Oleh karena itu, tetap perhatikan penggunaan masker dengan baik dan benar, agar kita tidak tertular atau menulakan penyakit kepada orang lain.
(*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |