Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Sebenarnya berapa sih lama efek kafein dari secangkir kopi, teh, atau bahkan minuman energi bertahan di dalam tubuh?
Jawaban atas pertanyaan ini akan bervariasi dari orang ke orang, hal ini karena toleransi kafein juga bervariasi antar individu.
Beberapa orang merasa berenergi setelah satu cangkir, sementara yang lain bisa butuh berkali-kali 'ngopi'.
Jadi, berapa lama kafein harus bertahan dalam tubuh?
Baca Juga: Coba Ganti Air Putih Hangat dan Berhenti Minun Kopi di Pagi Hari, Berikut 6 Manfaat Baiknya
Apakah kopi penuh dengan manfaat kesehatan atau hanya yang buruk saja?
Sebelumnya kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu kafein dan bagaimana cara kerjanya.
Dilansir Grid.ID dari Bhg.com, adapun kafein adalah senyawa aktif utama dalam kopi.
Ini adalah stimulan sistem saraf pusat yang ringan, artinya, meningkatkan aktivitas otak dan membuat tetap terjaga dan fokus.
Baca Juga: Jaga Kesehatan Paru-paru dengan Rutin Konsumsi 7 Makanan dan Minuman Ini
Hal ini dilakukan dengan memblokir reseptor adenosin di otak.
Molekul kafein (yang terlihat sangat mirip dengan adenosin) menempel pada reseptor ini sehingga adenosin tidak dapat memberi tahu otak untuk mengantuk.
Kafein tidak hanya ditemukan dalam kopi, tetapi juga terdapat secara alami dalam biji kakao dan daun teh, serta sering ditambahkan ke dalam minuman bersoda atau minuman energi.
Ada juga beberapa obat dengan tambahan kafein.
Baca Juga: Anak-anak Minum Kopi, Aman Nggak Sih?
Berapa lama kafein sampai bekerja?
Menurut Caffeine Informer, dibutuhkan waktu sekitar 15 hingga 20 menit agar kafein dan efeknya dapat dirasakan oleh tubuh.
Tetapi kamu mulai menyerap kafein segera setelah mulai minum kopi, karena kafein dapat dengan mudah melewati jaringan epitel, seperti selaput mulut, tenggorokan, dan perut.
Lantas, berapa lama kafein bertahan di dalam tubuh?
Baca Juga: Kamu Penggemar Kopi? Ini 5 Manfaat yang Akan Didapat Jika Rutin Mengonsumsinya
Sebuah studi oleh Pusat Informasi Bioteknologi Nasional telah menunjukkan bahwa rata-rata, waktu kafein pada orang sehat adalah 5,7 jam.
Ini berarti kafein dapat bertahan di sistem selama itu sebelum dimetabolisme dan efeknya hilang sepenuhnya.
Dalam studi yang sama, disebutkan bahwa orang yang memiliki masalah hati memiliki waktu yang lebih lama untuk kafein, pria 35 tahun dengan penyakit hati memiliki waktu paruh 60 jam, sedangkan wanita berusia 49 tahun dengan masalah yang sama memiliki waktu paruh 168 jam.
Gen yang disebut CYP1A2 dibutuhkan oleh hati untuk memecah 95% kafein di dalam tubuh.
Baca Juga: Usai Vaksinasi Covid-19, Muncul Reaksi Nyeri atau Alergi? Begini Cara Menanganinya
Beberapa orang mungkin memiliki gen yang rusak atau mereka mungkin tidak memilikinya sama sekali.
Healthline menjelaskan ini sebagai salah satu penyebab sensitivitas kafein, yang bermanifestasi sebagai sakit kepala, kecemasan, dan insomnia.
Kopi adalah diuretik ringan dan stimulan, jadi sering kali diyakini dapat menyebabkan dehidrasi dan buruk bagi jantung.
Namun, ternyata tidak ada risiko dehidrasi yang signifikan, penelitian telah menunjukkan bahwa minum hingga 6 cangkir kopi aman tanpa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Baca Juga: Efek Samping Minum Alkohol Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Vaksin Covid-19
Meskipun kafein memang memiliki banyak manfaat, ada beberapa orang yang harus menghindarinya sama sekali.
Dua alternatif kafein yang mungkin memberi dorongan energi serupa, yaitu vitamin dan latihan.
Jika kamu secara umum kekurangan energi, itu mungkin karena kekurangan vitamin.
Vitamin B12 khususnya adalah salah satu yang mungkin akan membuat kekurangan, terutama jika kamu vegan atau vegetarian.
Baca Juga: Kesalahan Diet Justru Bikin Depresi Makin Parah, Simak Penjelasan Ahli!
Kemudian latihan, meskipun terdengar sedikit aneh untuk berolahraga saat sudah merasa kehabisan energi.
Akan tetapi, olahraga dapat meningkatkan produksi endorfin, meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan kualitas tidur, dan memberi dorongan energi alami.
(*)
Source | : | Healthline,Better Homes and Gardens |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |