Dan dengan memberikan pikiran kita kesempatan untuk menempuh jalan yang lebih positif, pola pikir yang fleksibel seperti ini dapat mencegah perasaan negatif menggelinding.
2. Bersyukur
Ada banyak hal yang kita anggap remeh dalam hidup kita, seperti makanan, tempat tinggal, dan bahkan bangun setiap pagi.
Dan meskipun mungkin terdengar jelas bahwa ini semua sangat penting, kita juga mudah lupa untuk merasa bersyukur atas hal-hal yang sudah biasa kita lakukan.
Terkadang, kita hanya mengungkapkan rasa syukur ketika kita akhirnya mendapatkan pekerjaan impian atau nilai ujian yang sempurna.
Akan tetapi, tidak bersyukur dan murung saat gagal, atau ketika memikirkan apa yang tidak kita miliki.
Kenyataannya adalah, bahwa selalu ada sesuatu untuk disyukuri, dan penelitian menunjukkan bahwa orang yang mempraktikkan rasa syukur lebih bahagia, dan kurang rentan terhadap depresi.
Secara umum, menjadi lebih optimis dan bersyukur sangat membantu dalam hal kualitas hidup kita, dan juga sesuatu yang secara alami membuat kita merasa seperti orang yang puas dan bahagia.
3. Meditasi
Ketika kata "meditasi" muncul di benakmu, kamu mungkin menganggapnya sebagai sekadar bisa duduk diam untuk jangka waktu yang lama, atau kamu mungkin mengaitkannya dengan seorang biksu Buddha yang damai yang duduk bersila.
Tetapi meditasi jauh lebih dari itu, dan sesuatu yang dapat dilakukan oleh siapa pun dari latar belakang apa pun!
Meskipun ada alasan berbeda yang mungkin dipilih seseorang untuk bermeditasi, tujuan utama meditasi adalah untuk menjadi sadar, atau sadar akan pikiran dan emosimu.
Perhatian yang dicapai melalui meditasi dapat membantu kamu membumi dan mengurangi perasaan negatif seperti kecemasan dan stres.
Ini juga dapat membantu kamu mengidentifikasi kebiasaan dan pikiran destruktif yang kamu miliki.
Baca Juga: Banyak Kerjaan Bikin Kamu Tertekan? Yuk Lakukan 4 Cara Efektif dan Efisien Ini Buat Hempaskan Stres
Source | : | Psych2go.net |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Silmi Nur Aziza |