Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Kambing adalah salah satu hewan kurban yang cukup banyak disembelih oleh masyarakat pada perayaan Hari Raya Idul Adha di Indonesia.
Selain kambing, sapi juga biasa menjadi hewan yang disembelih saat Idul Adha.
Nah, saat momen lebaran nanti, tolong jangan sampai kalap makan daging.
Sebab konsumsi daging merah yang berlebihan bukannya memberi manfaat, justru bahaya bagi tubuh.
Mengutip laman Kompas.tv, memang daging merah banyak mengandung nutrisi, seperti zat besi, protein, vitamin B12, dan lemak omega-3.
Nutrisi tersebut baik bagi tubuh bila dikonsumsi dalam batas wajar.
Jika daging merah dikonsumsi secara berlebihan, maka dapat mengancam kesehatan hingga kanker usus yang menjadi kanker terbesar kedua di dunia.
Laman Huffpost menjelaskan batasan konsumsi daging merah sebanyak 300gram atau 3 ons per hari.
"Disarankan untuk membatasi konsumsi daging merah hingga 3 ons sehari, dengan total 21 ons per minggu," kata ahli jantung di Mayo Clinic, Stephen Kopecky.
Berbicara mengenai daging merah khususnya kambing, tidak sedikit orang yang berbeda pendapat soal kebiasaan mencucinya.
Ada orang yang ingin tetap mencuci daging kambing sebelum dimasak karena alasan kebersihan.
Ada pula yang memilih tidak mencuci daging kambing karena alasan lain.
Sebenarnya, apa langkah terbaik soal mencuci daging kambing tersebut?
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, dokter hewan sekaligus pakar ternak di Institut Pertanian Bogor (IPB) Supratikno mengatakan bahwa sebaiknya daging kurban seperti kambing atau sapi tahun ini tidak perlu dicuci.
Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan mengingat adanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sedang menjangkit ternak di Indonesia.
"Sebetulnya kalau daging itu bersih, dia ga perlu dicuci, bisa langsung dimasak. Tapi dalam kondisi sekarang, air cuciannya itu beresiko mengalir ke lingkungan sekitar," kata Tikno, Selasa (7/6/2022).
Menurutnya, kini keadaan lingkungan berada dalam fase darurat, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan guna meminimalisir penularan PMK.
Oleh karena itu, sebaiknya daging kurban langsung direbus hingga mendidih atau bisa disimpan di dalam kulkas selama 24 jam sebelum dibekukan.
Perebusan ini dilakukan agar virus yang menempel di dalam daging bisa mati.
Cara ini juga tidak hanya berlaku untuk kambing, tapi juga daging kurban lainnya.
"Kalau ingin dimasak, langsung masak saja, yang penting rebus dulu hingga suhu bagian dalam daging mencapai 70 derajat celsius, rebusnya selama 30 menit saja," pungkas Tikno.
(*)
Source | : | Kompas.com,Kompas.tv |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |