Organisasi ini bertujuan untuk melawan penjajahan Jepang dengan cara melakukan gerilya dan sabotase.
Sofia menjadi salah satu anggota inti yang bertanggung jawab atas pengumpulan informasi dan penyusunan rencana operasi.
Salah satu operasi yang dilakukan oleh Sofia dan rekan-rekannya adalah meledakkan jembatan kereta api di daerah Mojokerto pada tahun 1943.
Operasi ini berhasil menghambat jalur transportasi Jepang dan menimbulkan kerugian besar bagi mereka.
Namun, akibat operasi ini, Sofia dan beberapa anggota Barisan Pelopor ditangkap oleh Kempetai (polisi rahasia Jepang) dan disiksa secara brutal.
Sofia berhasil lolos dari penjara dengan bantuan dari seorang tentara Jepang yang bersimpati padanya.
Ia kemudian berpura-pura menjadi tawanan perang Belanda dan dibawa ke kamp tawanan di Batavia (sekarang Jakarta).
Di sana, ia bertemu dengan seorang sutradara film Belanda yang bernama Albert Balink.
Balink tertarik dengan kecantikan dan bakat Sofia, lalu menawarinya untuk bermain dalam filmnya.
Film pertama yang dibintangi oleh Sofia adalah Terang Boelan (1944), yang merupakan film musikal romantis yang mengisahkan tentang cinta terlarang antara seorang pria Belanda dan seorang wanita pribumi.
Nasib Tata Janeeta Usai Lama Tak Muncul di TV, Kini Banting Setir Buka Warung di Pasar dan Jual Tempe Mendoan Rp 3 Ribu
Source | : | tribuntrends |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |