Sofia, yang saat itu berada di Yogyakarta untuk syuting film Tiga Dara, mendapat informasi tentang rencana kudeta dari salah satu kontaknya di PKI.
Ia segera menghubungi Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya, Mayjen Suharto, yang merupakan temannya sejak zaman perjuangan.
Kemudian memberitahu Soeharto tentang nama-nama jenderal yang akan diculik dan lokasi-lokasi mereka.
Informasi ini sangat membantu Presiden Soeharto untuk mengambil alih kendali militer dan menumpas G30S/PKI.
Atas jasanya ini, Sofia mendapat penghargaan dari pemerintah Indonesia, yaitu Bintang Mahaputra Adipradana.
Ia juga mendapat pengakuan dari dunia internasional, terutama dari Amerika Serikat, yang menganggapnya sebagai salah satu agen intelijen terbaik di Asia Tenggara.
Bahkan sempat diundang ke Gedung Putih oleh Presiden Lyndon B. Johnson pada tahun 1966.
Sayangnya, kehidupan Sofia tidak berlangsung lama. Pada tahun 1967, ia mengalami pendarahan otak akibat penyakit hipertensi yang dideritanya.
Ia meninggal dunia pada 17 Januari 1967 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta.
Kemudian dimakamkan dengan upacara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Sofia WD adalah sosok wanita yang luar biasa.
Ia memiliki banyak talenta dan dedikasi yang tinggi untuk bangsa dan negara. Ia adalah aktris film yang juga agen intelijen.
Beliau adalah wanita multitalenta yang mengabdi untuk Indonesia.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Dikenal Sebagai Artis dan Sutradara, Wanita Ini Rupanya Agen Intelijen, Pangkatnya Sersan Mayor,
Source | : | tribuntrends |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |