Sehingga ia memutuskan tidak bersekolah dan hanya belajar di rumah bersama sang ibu.
Baca Juga : Hidup di Alaska Harus Berdampingan dengan Hewan ini, Mencelakainya Bisa Kena Hukum Kurungan
“Aku hanya bersekolah selama satu tahun sebelum aku putus sekolah karena aku diganggu atas wajahku. Ibu mengajariku sendiri meskipun dia hanya menerima pendidikan sekolah dasar," sambungnya.
Dia mengatakan bahwa dia bisa membaca, tetapi pendidikannya yang terbatas membuatnya kesulitan menulis.
Zhao tetap tinggal di desanya sebagai orang asing, tidak berbicara kepada siapa pun selain orangtuanya.
Zhao mengatakan ibunya, Li (67) telah berusaha menemukan pengobatan untuknya sejak dia semakin tua dan khawatir tentang apa yang akan terjadi pada Zhao jika Li dan suaminya meninggal.
Baca Juga : Berlian dari Leluhurnya Hilang, Kerugian Roro Fitria Capai Rp 3 Miliar
Mereka menghemat 50.000 yuan (Rp108,2 juta ) dari daur ulang limbah dan mulai mengiklankan sumbangan kepada orang-orang.
Seorang perempuan dari Italia yang membaca tentang kasus itu menghubungi rumah sakit Wuhan No 3 untuk menanyakan apakah dia dapat membantu dan menyumbangkan 29.000 USD (Rp429,6 juta) untuk membantu pengobatan Zhao.
Akhirnya, Zhao mampu disembuhkan dengan melakukan operasi.
Baca Juga : Mengintip Sudut Ruang di Rumah Sule, Kamar Rizky Febian Lengkap dengan Dapur Loh!
Source | : | nakita,South China Morning Post |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |