Find Us On Social Media :

Inilah Mitos-mitos Tentang Lemak, Nomor 3 Pasti Sering Kamu Ucapkan

By Justina Nur Landhiani, Minggu, 1 Oktober 2017 | 15:57 WIB

Daging olahan

Grid.ID - Dalam diet, sepertinya lemak menjadi musuh utama.

Benarkah begitu?

Mari kita simak beberapa mitos berikut.

(BACA : Sama-sama Anak Konglomerat, Inilah Gaya Sakina Tama dan Putri Tanjung dengan Busana Kebaya yang Cantik )

1. Mitos: Makanan bebas lemak berarti bebas kalori

Fakta: Jangan terjebak dengan label bebas lemak lantas makan sesukanya.

Kudapan seperti cookies, kue, dan biskuit yang berlabel bebas lemak mungkin masih mengandung banyak kalori.

Bukan dari lemak tapi dari protein dan karbohidrat.

Namun, dalam beberapa makanan rendah lemak atau tanpa lemak seperti kue, biskuit lebih banyak mengandung gula dan zat tepung yang ditambahkan untuk meningkatkan rasa.

Bahan-bahan ini berkalori tinggi dan menyebabkan kenaikan berat badan.

2. Mitos: Semua lemak adalah jahat 

Fakta: Tunggu dulu! Sebenarnya, lemak merupakan nutrisi penting bagi tubuh.

Lemak membantu penyerapan nutrisi, mentransmisi saraf, serta memproduksi energi.

Namun, beberapa lemak juga dikenal sebagai lemak yang buruk bila dikonsumsi dalam jumlah berlebih, menyebabkan peningkatan berat badan dan penyakit jantung.

Di sisi lain, lemak baik meningkatkan kesehatan secara positif.

Kuncinya adalah dengan mengganti lemak jahat dengan lemak baik dalam diet untuk tetap sehat. 

Apa itu lemak baik?

Yakni lemak tunggal tak jenuh seperti kacang tanah, walnut, almond, kacang pistachios, avokad, canola, dan minyak zaitun.

Dinamakan baik karena menurunkan total kadar kolesterol dan LDL (kolesterol jahat) serta meningkatkan HDL (kolesterol baik).

Demikian pula lemak ganda tak jenuh seperti jagung, kedelai, minyak bunga matahari juga dapat menurunkan total kadar kolesterol dan kolesterol LDL. 

Sedangkan lemak jahat adalah lemak jenuh seperti daging, susu, telur, makanan laut, minyak kelapa, dan minyak sawit.

Bila dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan total kolesterol darah dan kolesterol LDL (kolesterol jahat).

(BACA : Lihatnya Bikin Baper, Laudya Cynthia Bella Unggah Foto Berdua dengan Suaminya, Netizen: Mirip! )

3. Mitos: Makan pada malam hari berarti tambahan lemak 

Fakta: Hmmm … Tidak ada hubungan intrinsik antara kalori dan jam tubuh, yakni setelah waktu tertentu tubuh menyimpan lemak.

Yang terpenting adalah jumlah total makanan dan minuman kita selama seminggu, atau sebulan atau waktu lebih lama, serta berapa banyak energi yang kita bakar selama jangka waktu itu.

(BACA : Menjadi Anak Konglomerat, Begini Penampilan Putri Wishnutama, Sakina Tama yang Cantik dan Stylish Luar Biasa, Khas Millennials )

Oleh karena itu, jika kita memasukkan kalori lebih banyak daripada kalori yang dibakar tubuh, kelebihan kalori akan disimpan sebagai lemak dari waktu ke waktu, terlepas dari apakah mereka diambil dari makan di siang hari atau malam hari. (*)

( Intisari / Agus Surono )

Artikel ini pernah tayang di intisari.grid.id dengan judul "Makan di Malam Hari Menambah Lemak? Ah, Itu Hanya Salah Satu Mitos Soal Lemak"