Find Us On Social Media :

Kini Terkuak! Mengapa Kurma Sangat Baik Dikonsumsi saat Berbuka Puasa, Simak Penjelasan Ilmiahnya

By Devi Agustiana, Jumat, 24 April 2020 | 11:31 WIB

Kurma telah menjadi kudapan yang identik dengan bulan Ramadhan. Simak manfaat dan penjelasan secara ilmiahnya.

Penelitian pun memperlihatkan bahwa ketika tubuh sedang berpuasa di bulan Ramadhan, kadar asam lambung meningkat, yang ditunjukkan dengan gejala-gejala seperti rasa panas dan "berat" pada lambung, serta mulut asam.

Makanan pemasok serat unggul, seperti kurma, dapat menggerakkan aksi otot, mengaduk-aduk dan memecahnya menjadi partikel-partikel kecil.

Kemudian, mengikat asam-asam empedu dan membuka area antara lambung dengan usus duabelas jari dan pangkal usus halus, serta mengeluarkan sisa pencernaan makanan lewat usus kecil. 

Baca Juga: 10 Tahun Tak Pernah Buka Puasa dan Sahur di Rumah, Andre Taulany Bisa Leluasa Rayakan Ramadan Saat Istirahat dari Layar Televisi

“Jadi, kurma sebagai makanan sarat serat dapat membantu mengurangi keasaman lambung dan kelebihan asam-asam empedu.

Karena serat berperan dalam pengeluaran sisa pencernaan makanan, kurma sebagai sumber serat mampu mencegah sembelit,” jelas dia.

Nilai gizi utama kurma

Kurma dapat dimakan langsung dalam keadaan segar atau kering.

Di samping itu, buah tersebut juga dapat digunakan dalam berbagai hidangan, seperti aneka produk roti, permen, es krim, selada, dan sirup.

Di Arab, kurma lazim dikonsumsi bersama hasil olahan susu.

Nilai gizi utama kurma terletak pada kandungan karbohidrat sederhananya, alias gulanya, yang tinggi.

Kandungan karbohidrat kurma berkisar dari sekitar 60 persen pada kurma lembek (kurma yang dipanen saat masih lembek dan mentah) hingga sekitar 70 persen pada kurma kering (kurma yang mengering di pohon, terjemur matahari).

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Pesinetron yang Nekat Jualan Tanah Makam Demi Hidupi Anak Menteri, Sampai Raya Kitty yang Happy Sudah Bercerai dari Suami Brondongnya

Sebagian besar varietas kurma mengandung gula glukosa atau fruktosa (jenis gula yang dijumpai dalam sebagian besar buah-buahan).

Namun, satu varietasnya yang bernama “deglet nour” hanya mengandung gula sukrosa-dikenal sebagai gula pasir.

Kandungan gulanya yang tinggi dan mudah dicerna ini menyebabkan kurma dapat memberikan energi yang tinggi.

Itulah sebabnya mengapa kurma dianggap sebagai buah yang ideal untuk santapan pembuka puasa.

(*)