Find Us On Social Media :

Pemprov Jawa Barat Gelontorkan Dana hingga Rp 5 Miliar untuk Desa Cibuntu, Ridwan Kamil: Desa Cibuntu Adalah Desa Juara di Level Asean untuk Pariwisata

By Novia, Senin, 19 Oktober 2020 | 08:00 WIB

Ridwan Kamil

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Berikan wujud sukur atas rahmat semesta, baru-baru ini sedekah bumi tengah diadakan di Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, Jawa Barat.

Dalam acara sedekah bumi tersebut, sosok Ridwan Kamil selaku Gubernur Jabar turut andil dalam acara tradisi warisan adat tersebut.

Terlibat dalam acara adat sedekah bumi, orang nomor satu di Jawa Barat itu bagikan pesan penuh makna.

Baca Juga: Pengesahan UU Cipta Kerja Masih Membuat Rakyat Bergejolak, Sri Sultan Hamengkubuwono X Turun Tangan Tulis Surat untuk Presiden Jokowi Demi Sampaikan Aspirasi Buruh DIY!

Melansir informasi dari laman Instagramnya, Minggu (18/10/2020), Ridwan Kamil sampaikan pesan mendalam untuk bumi Jabar .

"Jika bisa kuat bersatu, mengapa harus melemah dengan berpisah," ujarnya.

"Pesan pentingnya persatuan antara manusia dengan manusia, antara manusia dengan alam yang disampaikan di acara adat Sedekah Bumi di Desa Cibuntu Kuningan," imbuhnya.

Baca Juga: Temui Demonstran di Gedung Sate saat Hujan Turun hingga Setujui Kirim Surat ke Presiden Jokowi, Ridwan Kamil Banjir Pujian dari Warganet: Padahal Hanya Perlu Seperti Ini yang Diinginkan Pendemo!

Selain kental dengan prosesi adat dan tradisi warisan leluhur, proses sedekah bumi tak hanya menyatukan ikatan sosial.

Menurut Ridwan Kamil, sedekah bumi yang diadakan di Desa Cibuntu menjadi tradisi yang cukup unik.

Selain itu Desa Cibuntu, sangat dikenal sebagai satu desa terbaik di daerah Jawa Barat.

Baca Juga: Jago Tunggangi Motor Laki Bak Sinetron Anak Jalanan Sampai Bikin Ridwan Kamil Melongo, Atalia Praratya Kebingungan Saat Disuruh Pegang Kendali Kuda: Ternyata Naik Kuda Beneran Lebih Sulit!

Bahkan, Cibutu telah dinobatkan sebagai satu di antara desa lestari yang telah diakui hingga kancah Asia Tenggara.

"Desa yang ikatan sosialnya sangat kompak dan pelestarian alamnya paripurna. Desa Cibuntu adalah desa juara di level Asean untuk pariwisata," jelasnya.

Atas nominasi dan prestasi tersebut, akhirnya Pemprov Jawa Barat kembali memberikan apresiasi untuk Desa Cibuntu.

Baca Juga: Lihat Emak-emak Santai Dekati Polisi Cuma Demi Ambil Sandal di Tengah Kericuhan Demo, Istri Ridwan Kamil Kepergok Beri Reaksi Kocak hingga Ngaku Takjub, Netizen: Hidup Emak-emak

"Di acara yang patuh pada protokol covid tersebut, Pemprov Jawa Barat memberikan penghargaan kepada Desa Cibuntu Kuningan sebesar 5 Milyar untuk pembangunan Desa Wisata," ujarnya.

Ya, dengan dana yang diberikan oleh Pemprov Jabar, alam di Desa Cibuntu diharapkan dapat diperbaiki dan dikembangkan dengan baik.

"Acara Sedekah Bumi, adalah acara adat tasyakur binimah atas segala rezeki dan berkah yang Allah berikan kepada masyarakat Desa Cibuntu," jelasnya.

Baca Juga: Sebut Rakyat Rindukan Sosok SBY, Komentar Annisa Pohan di Unggahan Kang Emil Soal UU Cipta Kerja Langsung Bikin Geger, Netizen: Nyindir Nih?

Desa yang terletak di gunung ini, disebutkan Ridwan Kamil, memiliki berbagai wisata yang sangat menarik.

Tak hanya udara yang segar dan pemandangan yang asri, namun Desa Cibuntu ini telah dilengkapi dengan homestay yang unik dan berbeda dari tempat wisata pada umumnya.

Sebab, saat berkunjung ke Desa Cibuntu, wisatawan tak perlu mencemaskan homestay selama liburan di daerah tersebut.

Baca Juga: Ucap Rasa Syukur dan Panjatkan Doa di Hari Kelahirannya, Ridwan Kamil Mendadak Berandai-andai dengan Folowersnya: Hmm Andai Angka itu Adalah Dollar!

Karena rumah para warga di sana dapat dijadikan tempat tinggal bagi wisatawan yang hendak berlibur dan menikmati suasana di Cibuntu.

"Desa ini memiliki homestay, yaitu rumah penduduk yang bisa dipakai menginap. Total kapasitas menginap untuk 110 wisatawan dewasa atau 300 wisatawan pelajar," jelas Ridwan Kamil.

"Bandung-Kuningan: 3 jam perjalanan dengan motor melewati keindahan tatar Pasundan. Selamat mencoba. Hatur nuhun," pungkasnya.

(*)