Find Us On Social Media :

Diduga Hendak Mengakhiri Hidup dengan Cara Terjun dari Atas Jembatan, Siswi Putri di Mojokerto Justru Bernasib Apes

By Novia, Selasa, 27 Oktober 2020 | 07:30 WIB

Korban saat dievakuasi warga dari dasar jembatan Rejoto ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Baru-baru ini seorang siswi SMA di Mojokerto dikabarkan telah melakukan tindakan nekat.

Diduga hendak melakukan aksi bunuh diri pada Minggu (25/10/2020) sekitar pukul 18.45, ia justru mengalami nasib apes.

Nekat terjun dari jembatan Rejoto, Kecamatan Prajurit Kulon, Mojokerto, siswi tersebut justru mengalami luka di sekujur tubuhnya.

Melansir informasi dari TribunMojokerto.com Senin (26/10/2020), remaja putri berinisial DF (18) akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

Baca Juga: Dikira Bangkai Tikus Gegara Cium Bau Busuk, Penjaga Sekolah Dasar di Solo Jawa Tengah Kaget Temukan Bunga Bangkai: Tahu-tahu Muncul Bunga Itu

Ya, siswi yang masih duduk di bangku kelas XII itu, awalnya ditemukan warga dalam kondisi terkapar mengenakan kaos dan jaket hoodie lengan panjang.

Dalam kondisi lemas dan tak berdaya, siswi yang diketahui sebagai warga Gang Cinde, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto itu langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Sementara itu pihak berwajib sampai saat ini masih terus melakukan mengumpulkan keterangan untuk mengetahui penyebab korban melakukan tindakan tersebut.

Irwanto (38) selaku saksi mata mengaku melihat pelaku mengendarai motor Honda Beat warna putih.

Baca Juga: Selfie Berujung Maut, Pria di Sumbar Meregang Nyawa Akibat Asyik Berswafoto hingga Terjatuh dari Jembatan Layang Kelok Sembilan

Irwanto mengatakan bahwa siswi tersebut mulanya melakukan komunikasi melalui telepon.

"Saya melihat anaknya (Korban, Red) menelepon tiba-tiba naik ke atas pembatasan dan loncat dari jembatan," ungkapnya kepada wartawan, Minggu (25/10).

Sontak warga di sekitar lokasi yang menyaksikan kejadian tersebut beramai-ramai mencari korban di dasar jembatan.

"Korban nyemplung dari jembatan ke sungai tidak tahu kenapa kok begitu tadi sudah dievakuasi warga ke rumah sakit," terangnya kepada TribunJatim.com.

Baca Juga: Jalankan Investasi Bodong Berkedok Arisan Online, Istri Polisi di Kaltim Dilaporkan pada Pihak Berwajib Gegara Gondol uang Senilai Rp 200 Juta

Kapolsek Prajurit Kulon Kompol M. Sulkan, membenarkan adanya kejadian seorang siswi yang berupaya mengakhiri hidupnya di jembatan Rejoto.

"Kami sudah menghubungi pihak keluarga korban dan mereka tidak tahu motif anaknya berbuat seperti itu. Keluarganya, baru tahu kalau anaknya lompat dari atas jembatan Rejoto," jelasnya kepada TribunJatim.com.

Berhasil diselamatkan siswi tersebut, telah dievakuasi dan mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

"Kondisi korban dalam keadaan selamat dan sudah sadar. Kami menunggu bersangkutan pulih dari trauma agar bisa memberikan keterangan terkait motif dari perbuatannya tersebut," ucap Sulkan.

Baca Juga: Tak Sanggup Hidup Susah, Siswi SMP di NTB Yakin Bisa Hidup Lebih Baik Setelah Menikah: Saya Bingung Mau Ngapain Lagi!

Melansir informasi dari Kompas TV, kejadian serupa juga pernah terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur.

Warga di bantaran sungai karang mumus dihebohkan dengan kabar tenggelamnya seorang pria bernama Kipli berusia 30 tahun.

Mulanya, seorang warga mengaku curiga melihat korban berada di atas bibir tepi jembatan 3 Jalan Lambung Mangkurat, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Dan benar saja, tiba-tiba pria tersebut melompat ke sungai karang mumus dan hilang terseret arus.

Baca Juga: 2 Sekuriti Divonis Hukuman Penjara Setelah Melindungi Aset Negara dan Menyelamatkan Nyawa, Istri Terdakwa Syok hingga Pingsan: Suami Saya itu Menjaga Aset Negara!

Berlangsung pada 1 September 2020 lalu, Sontak kejadian tersebut menarik perhatian warga maupun para pengguna jalan yang langsung memadati lokasi kejadian.

Untuk menemukan korban, tim sudah disiapkan untuk melakukan penyelaman.

Namun sebelumnya tim akan membuat gelombang buatan menggunakan raberboot dan penyisiran sejauh 50 meter dari lokasi kejadian.

(*)