Find Us On Social Media :

Lelaki 62 Tahun Asal Pemalang Tewas Diserang Kawanan Tawon Vespa Saat Mencari Rumput, Suara Teriakan Terakhirnya Memilukan: Ya Allah, Ya Allah

By Bella Ayu Kurnia Putri, Senin, 25 Januari 2021 | 10:09 WIB

Ilustrasi lebah

Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri

Grid.ID - Kejadian nahas menimpa seorang laki-laki di Pemalang, Jawa Tengah.

Lelaki berusia 62 tahun bernama Tarmin, warga Dusun Krasak, Kelurahan Sugihwaras, Pemalang, Jawa Tengah, meninggal pada Sabtu (23/1/2021) siang, akibat diserang kawanan tawon vespa.

Melansir dari Tribun Jateng, beberapa saksi mengatakan bahwa Tarmin diserang kelompok tawon saat sedang mencari rumput.

Meski sempat ditolong warga, namun nyawa pria itu tidak bisa diselamatkan dan meninggal di lokasi kejadian.

Baca Juga: Seolah Mengambil Madu Ditebus dengan Nyawa, Pemuda di Kalimantan Selatan Tewas Disengat Lebah, Pihak Berwajib: Ada 14 Tawon yang Kita Temukan Mati di dalam Pakaian Korban

Bhabinkantibmas Sugihwaras, Polsek Pemalang, Aiptu Fahrudin Ali Ahmad, menjelaskan insiden yang memakan korban jiwa itu terjadi Sabtu siang.

“Kejadian itu siang tadi, korban merupakan warga Kecamatan Warureja, Tegal yang mencari rumput di wilayah Dusun Krasak," jelasnya, Sabtu (23/1/2021), dikutip Grid.ID dari Tribun Jateng.

Aiptu Fahrudin menambahkan, korban tak mengetahui ada sarang tawon di semak-semak saat ia mencari rumput.

“Karena hal itu korban diserbu kawanan lebah hingga meninggal dunia. Setelah dilakukan pemeriksaan, ada bekas puluhan sengatan lebah di tubuh korban," ucapnya.

Baca Juga: Heboh Suara Dentuman Keras di Bali, BMKG Sebut Bukan Aktivitas Gempa, Hingga Warga Sempat Lihat Benda Bersinar di Langit

Lalu seorang warga Dusun Krasak, Bahrudiin, yang menolong korban menuturkan, ia mendengar teriakan dari Tarmin.

“Korban berteriak ya Allah, ya Allah, yang mendengar langsung berlari ke lokasi, mengetahui banyak tawon saya pakai jas hujan untuk berlindung," katanya.

Ia menambahkan, karena banyak tawon, Bahrudiin meminta tolong ke warga yang tak jauh dari lokasi kejadian, tetapi saat sampai di sana, nyawa Tarmin sudah tidak tertolong.

“Namun saat warga datang, Tarmin sudah meninggal dunia, dan kami menghubungi pihak kepolisian," imbuhnya.

Baca Juga: Jenazah Gadis Cilik Yumna Fanisya Tuzahra Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Dimakamkan di Satu Liang Bersama Ibu, Kakak, dan Kakek Neneknya

Kemudian melansir dari Kompas.com, tawon vespa affinis diketahui memiliki panjang tubuh sekitar 3 sentimeter dan memiliki warna dominan hitam belang kuning atau oranye di bagian perutnya.

Tawon ini ternyata adalah jenis predator, dan bukanlah jenis tawon madu.

Tawon vespa akan berbahaya bila menyengat secara berkelompok, namun bila hanya satu atau dua ekor tak akan berbahaya.

Pada sengatan pertama, tawon jenis ini mengeluarkan fenomena ataupun senyawa yang bisa memicu tawon lain untuk ikut juga menyerang.

Baca Juga: Mobilnya Terparkir di Depan Minimarket Sejak Pagi, Karyawan Minimarket Terkejut Temukan Dokter Dalam Keadaan Meninggal Dunia

Tawon jenis Vespa affinis ini hidup di wilayah subtropis Asia antara lain Hongkong, Taiwan, Sri Lanka, Burma, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia.

Selain itu, tawon jenis ini memiliki kemampuan untuk memasukkan racunnya ke tubuh manusia.

Racun tersebut memiliki dosis yang berbeda tergantung dari jumlah tawon yang menyengat.

Bila hanya satu atau dua tawon, dosisnya kecil, namun bila yang menyengat banyak jumlahnya, maka dosisnya akan tinggi.

Baca Juga: Terjadi Tabrakan Kapal di Alur Pelayaran Barat Surabaya, 5 ABK Dilaporkan Masih Hilang

Korban yang terkena sengatan dosis kecil, tak akan sampai meninggal, hanya akan mengalami alergi dengan gejala bengkak.

Tetapi, bila tak ditangani selama 1x24 jam atau yang menyerang secara berkelompok, maka akan mengalami anafilaksis atau reaksi alergi berat.

Bahkan juga dapat menyebabkan kematian bila menderita sengatan yang cukup banyak.

(*)