Find Us On Social Media :

Kenekatan Presiden Indonesia Berkunjung ke Bosnia Saat Negara Itu Dilanda Perang Hingga Diintai Oleh Sniper Serbia

By Seto Ajinugroho, Kamis, 14 Juni 2018 | 14:10 WIB

Soeharto

Namun untungnya semua berjalan lancar dan beliau tiba dengan selamat di istana presiden Bosnia.

Ketika pak Harto keluar dari pansernya, ratusan penduduk Sarajevo dan berteriak sambil melambaikan tangan dengan hangat menyambut kedatangan beliau.

Presiden Bosnia, Alija Lzetbegovic segera mengajak pak Harto masuk istananya dan makan siang bersama.

Istana kepresidenan Bosnia saat itu kondisinya sangat memprihatinkan, rusak sana-sini, tak ada air dan jamuan makan pun hanya daging serta keju beku.

"Terasa betul daging yang dihidangkan sudah lama disimpan di frisher. Lalu potongan kejunya… astaga… setipis potongan silet. Sunggh menyedihkan. Belum lagi para pengawal istana yang melihat hidangan kami dengan ngiler. Mereka sudah lama tidak mencicipi makanan enak. Mengharukan sekali sehingga membuat kami juga jadi tak enak makan. Pergi ke kamar mandi. WCnya tak ada air, hanya disediakan air dalam satu ember kecil saja. Istana pun seperti keadaan kantor biasa" ujar salah satu staf kepresidenan Indonesia.

Presiden Bosnia tampak bahagia sekali pak Harto mau berkunjung ke negaranya yang sedang dilanda perang.

Menurutnya kunjungan beliau itu dijadikan semangat moril para rakyat Bosnia dalam melawan penindasan Serbia.

Kunjungan selama 3 jam itu akhirnya selesai dan pak Harto pamit pulang ke Indonesia walaupun saat itu terdengar tembakan meriam tak jauh dari istana presiden Bosnia.

Setelah meninggalkan istana presiden Bosnia, komandan pengawal pengamanan presiden, Sjafrie Sjamsoeddin bertanya pada pak Harto kenapa beliau nekat berkunjung ke sana.

"Ya kita kan tidak punya uang. Kita ini pemimpin Negara Non Blok tetapi tidak punya uang. Ada negara anggota kita susah, kita tidak bisa membantu dengan uang ya kita datang saja. Kita tengok. Yang penting orang yang kita datangi merasa senang, morilnya naik dan mereka menjadi tambah semangat," jawab pak Harto.(Seto Aji/Grid)