Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama satu tahun ini dapat menyebabkan kelelahan secara fisik dan mental.
Kondisi ini dikenal sebagai pandemic fatigue atau kelelahan pandemi.
Melansir Kompas.com, Ketua Prodi Spesialis Kedokteran Jiwa, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Natalia Widiasih Raharjanti mengatakan, pandemic fatigue bisa terjadi pada siapa saja.
Kondisi ini ternyata cukup normal dan natural bagi manusia.
Hal ini dikatakan wajar karena pandemi membatasi aktivitas yang biasa kita lakukan secara normal sehingga kita stres.
Stres yang berkepanjangan ini kemudian menyebabkan burnout, yaitu kondisi kelelahan secara fisik dan mental.
Adapun gejala pandemic fatigue pada setiap orang berbeda-beda.
"Ada yang kalau udah lelah, karena tadinya dia orang yang sangat tertib tiba-tiba dia lihat semua orang sembarangan, ya udah deh apatis," kata Natalia yang dikutip dari Kompas.com.
"Atau dia justru sangat tegang dan sangat perfeksionis, dia justru bisa jadi hyper-criticism," imbuhnya.
Menurut data yang diwartakan UC Health, sekitar 30-40 persen masyarakat di Colorado, Amerika Serikat mengalami gejala cemas dan depresi karena pandemi.
Nah, untuk mengatasi kondisi pandemic fatigue, kamu bisa menerapkan tips-tips berikut ini:
Renungkan dan terima
Seorang psikolog, Justin Ross, yang dikutip dari UC Health mengungkapkan bahwa kesadaran harus menjadi landasan dari kesehatan mental.
Oleh karena itu, renungkanlah apa yang kamu rasakan, entah itu kesal, marah, tidak sabar, kelelahan, cemas, depresi atau perasaan lainnya.
Lalu terimalah perasaan-perasaan tersebut dan anggap semua perasaan itu normal serta dapat dimengerti selama masa sulit seperti sekarang ini.
Bernapas dan meditasi
Melakukan latihan pernapasan seperti yang dilakukan ketika meditasi dapat mengurangi stres dan kecemasan.
Menurut Ross, melakukan latihan pernapasan tiga kali sehari selama satu menit dapat memperlambat sistem saraf simpatik yang berkaitan dengan kecemasan,
“Latihan pernapasan dapat membantu kita mengelola respons kecemasan pada tingkat fisik, fisiologis, dan mental,” jelas Ross.
Baca Juga: Tujuh Rahasia Menjaga Kesehatan Mental, Yuk Lakukan Mulai Hari Ini
Kurangi screen time, terutama pada social media
Ross beranggapan bahwa media sosial dapat menimbulkan sekaligus meningkatkan kecemasan.
Oleh karena itu, ia menyarankan untuk menghindari atau paling tidak mengurangi aktivitas scrolling di sosial media.
Selain itu, Ross juga menyarankan untuk membaca buku, mendengarkan musik, atau menonton film yang membuatmu merasa lebih tenang.
Pulihkan energi
Meskipun berada di rumah saja, kamu tetap memerlukan waktu untuk istirahat dan memulihkan energimu dengan melakukan hal-hal yang kamu suka.
Jika perlu, jadwalkan waktu untuk beristirahat dengan total di tengah aktivitasmu sehari-hari.
Membaca buku, jalan-jalan ketika pagi atau sore hari, atau duduk di sofa sambil menonton serial atau film favoritmu bisa menjadi contoh untuk memulihkan energimu.
Aktif
Lakukanlah aktivitas fisik apapun yang dapat membuatmu aktif sebagai salah satu cara untuk memulihkan energimu.
Kamu bisa melakukan jogging atau berjalan kaki dengan temanmu di taman dengan tetap menggunakan masker.
Dan ketika cuaca memburuk, kamu dapat melakukan workout di rumah.
(*)
Source | : | Kompas.com,UC Health |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |