Find Us On Social Media :

8 Mitos Tentang Tidur Ini Kadung Dipercaya Masyarakat, Padahal Membahayakan Kesehatan!

By Devi Agustiana, Minggu, 20 Desember 2020 | 20:55 WIB

Jangan lagi percaya mitos tentang tidur berikut ini, karena justru membahayakan kesehatan.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Manusia menghabiskan sekitar sepertiga dari hidup mereka untuk tidur.

Meskipun demikian, tidur masih tetap menjadi misteri.

Kita tahu bahwa tidur sangat terkait dengan kesejahteraan, suasana hati, dan kesehatan kita.

Kurang tidur secara kronis dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk meningkatkan risiko serangan jantung dan kematian dini.

Baca Juga: 7 Perawatan Rumah Ini Wajib Kamu Coba Buat Hempas Mata Panda yang Bikin Nggak Pede

Sebuah studi diterbitkan dalam jurnal Sleep Health melakukan penelitian dengan mengambil mitos tidur yang sudah lama beredar di masyarakat.

Dalam studi mereka, para peneliti mengumpulkan daftar kesalahpahaman yang lengkap tentang tidur.

Dirangkm Grid.ID dari laman Healthline, inilah 8 mitos tidur paling berbahaya:

1. Mitos 1: Banyak orang dewasa hanya membutuhkan waktu tidur 5 jam atau kurang untuk kesehatan.

Baca Juga: Apa Penyebab Sakit Kepala Saat Bagun Tidur Pagi Hari?

Sejauh ini, para peneliti menilai mitos ini paling berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat.

Kebiasaan kurang tidur dikaitkan dengan efek kesehatan yang beragam.

Kurang tidur akan memengaruhi jantung (meningkatkan risiko hipertensi dan serangan jantung) dan pikiran (menurunkan fungsi kognitif dan meningkatkan risiko depresi).

Risiko diabetes dan obesitas juga meningkat.

Baca Juga: Ingin Lewatin Hari dengan Produktif? Yuk Hindari 4 Hal Ini Setelah Bangun Tidur

Untuk orang dewasa, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan 7 hingga 9 jam tidur per malam.

2. Mitos 2: Menonton televisi adalah cara yang baik untuk bersantai sebelum tidur.

Ponsel, tablet, dan semua jenis alat elektronik pribadi bukanlah ide yang baik saat bersiap-siap untuk tidur.

Para peneliti semakin fokus pada "cahaya biru" yang dipancarkan oleh layar dan pengaruhnya terhadap tidur.

Baca Juga: 5 Mitos dan Fakta Makanan Sehat yang Jarang Orang Tahu, Apa Saja?

Hasilnya, kesehatan terkait tidur yang semakin negatif.

3. Mitos 3: Jam berapa pun tidur dianggap sama saja.

Karena karier, keluarga, dan kehidupan sosial kita, kita tidak selalu tidur di malam hari.

Meskipun beberapa orang melewatkan tidur belum tentu menjadi masalah besar, tapi mengubah jadwal tidur dalam jangka panjang tidaklah sehat.

Baca Juga: Membongkar Fakta dan Mitos Ngidam pada Bumil, Apa Saja?

Penelitian membuktikan bahwa individu yang bekerja shift malam sering mengalami desinkronisasi ritme sirkadian dan kualitas tidur yang lebih rendah.

Mereka juga memiliki risiko lebih tinggi alami depresi dan diabetes.

Mitos 4: Berbaring di tempat tidur dengan mata tertutup hampir sama baiknya dengan tidur.

Kamu mungkin merasa sudah cukup istirahat dengan berbaring di tempat tidur, meskipun sebenarnya tidak bisa tidur.

Baca Juga: Apakah Benar Nyeri Haid Akan Hilang Setelah Menikah?

Tetapi para peneliti menilai mitos ini sebagian besar salah dan berpotensi berbahaya.

Segala sesuatu mulai dari otak, jantung, hingga paru-paru berfungsi berbeda saat tidur dibandingkan saat bangun.

Jika kamu tahu bahwa sudah bangun, seluruh tubuh pun juga melakukannya.

Mitos 5: Bisa tidur kapanpun dan di manapun adalah tanda dari sistem tidur yang sehat.

Baca Juga: Bukan Mitos, Menaruh Telur di Atas Beras Bisa Memberikan Dampak Menguntungkan yang Tak Terduga ini

Ini mungkin tampak seperti kelebihan.

Tetapi langsung tertidur, baik di pesawat atau dalam rapat, sebenarnya bisa berarti kamu kurang tidur.

Mitos 6: Minum alkohol sebelum tidur akan meningkatkan kualitas tidur.

Kebiasaan ini justru akan membuatmu merasa lebih buruk keesokan harinya.

Baca Juga: Mengungkap 6 Mitos dan Fakta Insomnia, Katanya Tidur Siang Bisa Jadi Solusi, Benar Nggak Sih?

Minuman alkohol juga dapat menyebabkan sleep apnea.

Mitos 7: Otak dan tubuh dapat belajar berfungsi dengan baik jika kurang tidur.

Semua bukti menunjukkan bahwa kurang tidur kronis, 5 atau 6 jam, dikaitkan dengan sejumlah konsekuensi yang tidak menguntungkan.

Mitos 8: Mendengkur atau “ngorok” tidaklah berbahaya.

Baca Juga: Membongkar Mitos dan Fakta tentang Hubungan Seksual, Ternyata Bukan Mr P Saja Area Sensitif Pria

Mendengkur keras sebenarnya adalah salah satu gejala sleep apnea yang paling umum, gangguan di mana seseorang benar-benar dapat berhenti bernapas saat tidur.

Mendengkur keras kronis dapat menunjukkan bahwa saluran napas tersumbat pada malam hari.

Namun, tidak semua dengkuran merupakan tanda dari sleep apnea.

Jadi jika kamu mendengkur keras dan menderita kelelahan atau kantuk di siang hari, gejala-gejala tersebut bisa berarti kamu mengalami sleep apnea.

Baca Juga: Tya Ariestya Berhasil Turunkan Bobot Lebih dari 15 Kilogram Hanya Kurang dari 3 Bulan, Inilah 6 Mitos dan Fakta Tentang Diet yang Harus Kamu Tahu!

Orang dengan kondisi kesehatan lain termasuk kelebihan berat badan atau obesitas, tekanan darah tinggi, atau perokok berat juga meningkatkan risiko sleep apnea.

(*)